Rabu, 09 Desember 2009

Surat Nabi ke Heraklius

Dari Ibnu ‘Abbas r.a. katanya Abu Sufyan mengisahkan kepadanya dari mulut Abu Sufyan sendiri cerita berikut: “Pada masa berlangsungnya perjanjian Damai antaraku dengan Rasulullah saw., aku pergi berniaga ke Syam. Ketika itu aku sedang berada di sana, disampaikan orang sepucuk surat dari Rasulullah saw. Kepada Kaisar Heraclius, penguasa Rumawi.

Yang membawa surat itu ialah Dihyah Al Kalbi kepada pembesar Bushra ini, kemudian pembesar Bushra ini menyampaikannya kepada Heraclius. Tanya Heraclius, “ Adakah di sini orang-orang dari bangsa laki-laki yang mendakwakan dirinya menjadi Nabi itu?” Jawab mereka, “Ada!” Lalu aku dipanggil mereka menghadap Heraclius bersama beberapa orang-orang Quraisy kawan-kawanku. Kami masuk dan duduk di hadapan baginda. Tanya Heraclius,”Siapakah di antara kalian yang dekat pertalian darahnya dengan orang yang mendakwakan dirinya menjadi Nabi itu?” Jawabku, “Aku!” Mereka menyuruhku duduk ke depan, sedang kawan-kawanku duduk di belakangku. Sesudah itu dipanggilnya penterjemah sambil berkata, “ Katakan kepada mereka, bahawa aku menanyakan kepada mereka perihal laki-laki yang mendakwakan dirinya sebagai Nabi. Jika dia berdusta, katakan dia dusta.” Kata Abu Sufyan., “Demi Allah! Kalaulah aku tidak takut akan dicap pendusta, sungguh telah kudustai dia.” Kemudian Heraclius berkata kepada penterjemah,” Tanyakan kepadanya, bagaimana kebangsaan orang itu di kalanganmu?” Jawabku, “Dia seorang bangsawan di kalangan kami.” Tanya”Apakah dia turunan raja?” Jawabku”Tidak1” Tanya, “Siapa yang jadi pengikutnya, orang-orang besar atau rakyat kecil?”. Jawabku, “Hanya rakyat kecil.” Tanya, “Adakah pengikutnya selalu bertambah atau berkurang?” Jawab,”Mereka selalu bertambah.” Tanya,” Adakah di antara pengikutnya itu murtad kerana benci kepada agama yang dikembangkannya itu?”. Jawab,”Tidak” Tanya,”Pernahkah kamu berperang dengannya?” Jawab,”Ya, pernah” Tanya,” bagaimana jalannya peperanganmu dengannya?” Jawab,”Peperangan kami berjalan silih berganti antara menang dan kalah. Kadang-kadang kami yang menang, dia kalah; kadang-kadang kami yang kalah , dia yang menang” tanya,”Pernahkah dia mungkir janji?” Jawab,” Tidak! Bahkan kami sedang dalam masa perjanjian damai, yaitu tidak akan serang menyerang dengannya. Aku tidak tahu apa yang akan dibuatnya terhadap perjanjian itu.”. Kata Abu Sufyan selanjutnya,”Demi Allah, tidak ada kalimat lain yang dapat kuucapkan selain daripada itu.” Tanya,”Apakah ada orang lain sebelum dia, yang mengaku menjadi Nabi seperti dia pula?” Jawab,”Tidak!” Kemudian dia berkata kepada penterjemahnya,” Katakan kepadanya, kutanyakan kepadamu tentang bangsanya (status sosialnya), maka engkau katakan dia bangsawan. Memang demikianlah halnya semua Rasul-Rasul; mereka dibangkitkan dari kalangan bangsawan kaumnya.” Kutanyakan pula kepadamu,”Apakah dia turunan raja?” Jawabmu ,”Tidak Kataku,”kalaulah ada bapak atau kakeknya yang menjadi raja, tentu kerana dia ingin mengembalikan kekuasaan nenek moyangnya.” Kutanyakan pula tentang pengikutnya, apakah terdiri dari rakyat kecil. Memang merekalah pengikut para Rasul. Kutanyakan pula, pernahkah kamu menuduhnya sebagai pembohong sebelumnya?” Jawabmu,”Tidak!”. Aku tahu, dia tidak akan pernah berdusta terhadap manusia, apalagi berdusta terhadap Allah”.saya tanyakan kepadamu,”Adakah pengikutnya murtad, kerana setelah dipeluknya agama baru itu lalu dia membenci agama itu. Jawabmu, “Tidak!” Memang begitulah halnya apabila iman telah tertanam di dalam hati seseorang. Kutanya pula,” Apakah pengikutnya berkurang?” Jawabmu”bahkan mereka selalu bertambah.” Ya, seperti itulah iman hingga sempurna. Kutanya pula, “Pernahkan kamu memeranginya?” Jawabmu, “Memang, kamu memeranginya. Dan peperangan berjalan silih berganti, kadang-kadang menang, dan kadang kalah.” Memang demikianlah halnya, para Rasul itu selalu diuji. Namun demikian, kemenangan terakhir selalu berada di pihak mereka. Ku tanyakan pula, “Pernahkah dia mungkir janji?” Jawabmu,”Tidak pernah!” Memang demikian para Rasul tidak pernah mungkir janji. Kutanya pula engkau, “ Adakah orang lain sebelum dia yang mengaku menjadi Nabi seperti dia?” Jawabmu,”Tidak!” kataku,”kalau ada orang lain sebelumnya yang mengaku menjadi Nabi seperti dia, mungkin dia hanya ikut-ikutan dengan orang sebelumnya itu.” Kemudian dia bertanya,” Apa saja yang diperintahkannya kepadamu?” Jawabku,” Dia menyuruh kami solat, membayar zakat, menghubung silaturrahim, dan hidup suci.” Katanya” Jika yang kamu katakan itu benar semuanya, maka tak salah lagi orang itu sesungguhnya Nabi. Aku telah tahu bahawa dia akan muncul, tetapi aku tidak menduga bahawa dia akan muncul di kalangan kalian. Kalaulah aku yakin bahawa aku dapat bertemu dengannya. Aku memang ingin benar bertemu dengannya. Dan kalau aku telah berada di dekatnya, akan kubasuh kedua telapak kakinya. Dan daerah kekuasaannya kelak, akan sampai ke daerah kekuasaan ku ini” kata Abu Sufyan, “Kemudian dimintanya surat Rasulullah saw. tersebut, lalu dibacanya. Di dalamnya tertulis:

”Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang. Dari Muhammad Rasulullah, kepada Heraclius, pembesar Rumawi. Berbahagialah orang yang mengikuti petunjuk. Kemudian. Aku mengajak Anda masuk Islam. Islamlah Anda, niscaya Allah akan memberi pahala berlipat ganda. Jika anda menolak, maka anda akan memikul dosa seluruh rakyat anda. Hai Ahli Kitab!marilah kita bersatu dalam kalimah yang sama antara kita semua. Yaitu, bahawa kita tidak akan menyembah selain hanya kepada Allah semata-mata: tidak akan menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain, dan tidak menjadi sebagian kita menjadi Tuhan sebagian yang lain, kecuali hanya Allah semata-mata. Jika mereka menolak, maka katakanlah kepada mereka, “saksikanlah bahawa kami adalah orang-orang Muslim”.

Setelah Heraclius selesai membaca surat itu, terdengar suara heboh di sekitarnya. Dia memerintahkan kami supaya keluar. Sampai diluar aku berkata kepada kawan-kawanku,”Sungguh luar biasa urusan Ibnu Abi Kabsyah!) Sehingga ditakuti oleh raja bangsa kulit kuning. Kerana itu aku senantiasa yakin, bahwa agama Rasulullah saw ini pasti menang, sehingga akhirnya Allah memasukkan Islam ke dalam hati sanubariku.”

Catatan:
Abu Kabsyah, ialah suami Halimatus Sa’diyah, ibu susu Nabi Muhammad saw. Jadi Abu Kabsyah ialah bapak susu Nabi saw. Nabi saw. Dipanggil Ibnu Abu Kabsyah (anak Abu Kabsyah) oleh orang-orang kafir Quraisy sebagai cemoohan mereka terhadap beliau.

Hadis 1745 jilid 3 sahih Muslim.

22 komentar:

  1. menurut saya, kunci sukses dalam berdakwah adalah bagaimana kita menyampaikan infomasi secara akurat dan mampu bekomunikasi dengan baik dan tepat sasaran.dengan dan kepada siapa kita berkomunikasi adalah hal penting yg mesti kita perhatikan dalam penyampaan pesan.disamping itu keakuratan informasi yang akan kita sampaikan haruslah benar adanya,disamping itu juga jika kita menggunakan orang, hendaklah orang tersebut pandai dan cerdas dalam berkomunikasi.

    BalasHapus
  2. semua surat nabi merupakan ajakan kepeda para pembesar untuk masuk agama islam. ajakan nabi tersebut merupakan ajakan yang tepat karena apabila para pembesar itu menerima maka para pengikutnya akan mengikuti. namun semuanpesan itu mesti saja ada yang diterima juga ada yang ditolak.

    BalasHapus
  3. kita sebagai pelaku dakwah hendaknya mengerti objek dakwah yang akan kita dakwahi.kita harus tau karakter dariorang yg akn kita dakwahi,sehingga kita bsa menentukan metode dan cara agar dakwah kita sampai pada sasaran...

    BalasHapus
  4. hadis komunikasi penyampaian pesan lewat perkataan,perbuatan,dan persetujuan tetapi meliputi bentuk surat/tulisan dan segala pemberitahuan kepada khalayak. sehingga perenan pentingnya komunikasi adalah adanya tanggapan/respon dari komunikan.
    penyampaian pesan kepada heraklius,massage mengajak penguasa rumawi masuk islam. tetapi heraklius kurang yakin bahwa isi surat tersebut surat dari Nabi,
    jadi melihat fenomena tersebut adanya kurang adanya kepercayaaan, dan terjadi adanya persetujuan dengan dakwahnya Nabi Saw.
    untuk surat dari nabi untuk raja Najjasyi adanya
    tanggapan tau respon. sehingga komunikasinya lancar.

    BalasHapus
  5. Manurut saya, komunikasi dapat disampaikan dengan beberapa cara, baik secara langsung atau dengan media, seperti halnya yang dilakukan oleh nabi SAW dengan mengirim surat kepada raja heraklius dan najasyi. Surat tesebut berisi pesan agar raja-raja tersebut bisa masuk Islam. Dari isi pesan tersebut menunjukan komunikasi nabi yang bijaksana dan tidak memaksakan sesuatu. Sehingga pada akhinya raja-raja tesebut mau masuk Islam. Walaupun ada sedikit miskomunikasi. Jadi dalam berkomunikasi kita sebaiknya dapat memahami karakter dari orang yang kita ajak komunikasi. Sehingga pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.

    BalasHapus
  6. Assalamu'alaikum.Wr.Wb.
    Alhamdulillah wassholawatu 'ala Rosulillah, menurut saya teentang surat dari Rosululloh SAW untuk Heraklius, masih tidak beda jauh dengan surat Rosululloh kepada Najasyi yaitu untuk masuk islam melalui dengan media komunikasi yang berupa surat...
    Dakwah Dalam surat Rosul SAW ini, berisi ajakan tegas, tidak bertele-tele utk masuk Islam, juga disertai alasan kenapa harus memilih untuk mangikuti ajaran yang diturunkan oleh Alloh kepada-Nya tersebut. Selain tegas, beliau dalam suratnya juga menggunakan bahasa yang santun dan sopan.
    Sehingga dapat disimpulkan bahwa hadist diatas bisa dianalogikan dengan jurusan komunikasi, yang mana sebagai mahasiswa dakwah, kita juga bisa berdakwah melalui surat dengan bahasa yang santun dan sopan seperti yang diajarkan Rosul SAW. Tidak menyinggung atau mengandung konotasi negatif...,
    Namun dalam pemberian surat kepada Heraklius ini ada sedikit perdebatan kecil, guna meyakinkan tentang Ajran dan akhlak Nabi SAW.

    Demikian apa yang bisa saya opinikan, semoga bermanfaat...,
    Terimaksih...
    Wassalamu'alaikum. Wr. Wb. ^_^

    BalasHapus
  7. kalau saya amati dari isi surat nabi kpda raja heraklius,dilihat dari tata bhasa yang d gunakan rosululloh yang sopan,tegas dan jelas.kita sebagai juru dakwah bisa mengambil pelajaran,bahwa cara berdakwah harus memperhatikan faktor2 yang menjadi kunci keberhasilan dlam berdakwah.seperti pda aspek bahasa

    BalasHapus
  8. Assalamu'alaikum wr.wb
    Menurut saya, salah satu Pesan nabi kepada raja heraklius tersebut dapat digolongkan dalam komunikasi yang efektik, maksudnya pesan yang ingin disampaikan mengenai sasaran / sesuai dengan yang diinginkan, hal itu bisa ditandai dengan masuknya raja heraklius dalam islam.
    Setelah saya pelajari, (dilihat dari konteks isi pesan) kenapa pesan tersebut dapat diterima oleh komunikan (raja najasyi) adalah nabi dalam menyampaikan pesan itu isinya seimbang yaitu selain memberikan berita gembira (basyiron)yaitu kalau mau beriman akan mendapatkan kebahagiaan disisi Allah juga memberikan berita penakut (nadhiron) yaitu Jika raja heraklius menolak, maka dia akan memikul dosa seluruh rakyat.
    sedangkan kalau saya lihat dari pendukung media penyampaian pesan (dalam hal ini sahabat)yang dalam ilmu komunkasi umum, komunikasi ini disebut dengan komunikasi dua tahap (twosteep)yaitu dengan menggunakan leader, disini nabi mengutus sahabat yang dapat di percaya (amanah).
    kenapa sahabat bisa amanah?
    itu karena sebelum nabi memerintahkan kepada sahabat, nabi telah memberikan uswatun khasanah kepada para sahabat, sehingga sahabat (leader) dapat percaya kepada nabi 100% dan menganggap apa yang di sampaikan nabi itu pasti untuk kebaikan bersama.
    maka dari itu bila dakwah kita mau diterima orang lain, dakwahilah diri kita terleih dahulu.


    Sedang kalau saya lihat dari segi komunikan, nabi memilih orang yang paling berpengaruh dalam suatu kelompok, hal itu diharapkan kalau orang yang paling bepengaruh dapat menerima pesan yang disampaikan (masuk islam) maka dengan sendirinya para pengikutnya/bawahanya akan mengikutinya.
    dan komunikan itu tidak selalu langsung percaya begitu saja dengan pesan yang ia terima, perlu ada kejelasan-kejelasan terlebih dahulu , baru dia dapat meneimanya.
    maka pintar2lah komunikator atau leader dalam menjelaskan maksud (pesan) yang di inginkan kepada komunikan sehingga komunikan mengerti apa yang kita inginkan dan mau menerimanya.
    wassalamu'alaikum wr.wb

    BalasHapus
  9. aslmkm.
    surat Rasulullah pada beberapa raja di luar wilayah negara Madinah, menunjukkan bahwa ketika Rasulullah memerintah negara, beliau sangat memperhatikan hubungan diplomatik dengan pemerintahan di luar negeri. Ini adalah salah satu strategi beliau agar raja ataupun pemimpin di suatu negara bersedia untuk menerima kebenaran Islam dan kemudian masuk Islam. Beliau menggunakan surat sebagai media dakwah. Selain itu ditunjuk juga seorang sahabat yang dalam hal ini berperan sebagai diplomat. Karena selain untuk menyampaikan surat itu, dia juga harus mempunyai kemampuan untuk meloby dan berargumen di hadapan raja. Di lihat dari isinya, surat yang disampaikan pada beberapa raja diantaranya Najasy dan Heraklius itu dibuat dengan sangat cermat, bahasa yang digunakan sangat efektif dan sopan serta sesuai dengan psikologis mad'unya. Dengan strategi seperti ini diharapkan mampu meluluhkan hati seseorang untuk masuk dalam islam tanpa paksaan. Dan strategi beliau juga bisa kita terapkan pada saat sekarang. Yang perlu kita perhatikan adalah seorang da'i hanya bertugas untuk menyampaikan kebenaran Islam bukannya menghakimi mad'u atau obyek dakwah. Penggunaan media untuk memperlancar dakwah juga harus diperhatikan.jika pada jaman rasulullah media yang digunakan salah satunya dengan menggunakan surat, maka pada saat ini seiring kecanggihan teknologi ,kita dapat menggunakan media lain yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi obyek dakwah.
    wslmkm

    BalasHapus
  10. assalamu'alaikum...
    dari surat di atas bisa dikatakan bahwa nabi tidak hanya peduli pada negara yang dikepalai saja, tetapi juga peduli dengan negara lain...
    agar sebuah dakwah itu menjadi dakwah yang efektif, maka harus memperhatikan siapa yang menjadi mad'u dan bagaiman metode yang pas untuk menyampaikan sebuah pesan..seperti surat nabi di atas menggunakan bahasa yang singkat, jelas, sopan dan tidak memaksa...
    dengan begitu mad'u akan bisa menerima pesan yang disampaikan dengan mudah...

    BalasHapus
  11. Jika dilihat dari unsur-unsur komunikasi, surat nabi diatas termasuk jenis komunikasi dan komunikasi tersebut tergolong komunikasi efektif. berikut analisisnya:
    Komunikator : Nabi Muhammad SAW
    Pesan : Mengajak Kaisar Heraklius agar masu Islam
    Komunikan : Kaisar Heraklius\
    Media : berupa surat/tulisan yang disampaikan melalui perantara sahabat Nabi yaitu Dihyah Al Kalbi
    Effect : Kaisar Heraklius masuk Islam
    Sudah terbukti bahwa komunikasi diatas termasuk komunikasi efektif, karena apa yang diinginkan komunikan tepat sasaran.
    Komunikasi efektif, dilihat dari sumbernya hendaknya benar-benar akurat dan tidak dibuat-buat. dan dengan pertanggungjawaban yang jelas dalam penyampaian pesan, komunikan akan dapat mempercayai adanya pesan tersebut. Begitu juga dengan pesan yang akan disampaikan. Pesan juga tidak boleh dibuat-buat, harus sesuai kenyataan (jujur), dengan menggunakan bahasa yang halus/sopan, singkat, mengena/jelas, tepat sasaran (seperti surat nabi yang isinya dapat mengena dihati Heraklius). Jika komunikan bisa menangkap isi pesan dan menanggapi dengan respon sesuai keinginan komunikator, maka komunikasi tersebut efektif.

    BalasHapus
  12. Assalamu'alaikum Wr.Wb.
    Rasulullah selalu menggunakan kata2 ya baik n sopan dlm setiap komunikasinya,,disertai ketegasan dan alasan yang kuat dan jg cara meyakinkan mad'u nya,,sehingga komunikasiny mnjadi komunikasi yg efektif,,n mndpat respon yg positif dr mad'u,,
    Demikian,,
    Wassalamu'alaikum,,Wr.Wb.

    BalasHapus
  13. assalamualaikum wr.wb
    menurut saya...ketika kita hendak berdakwah harus dilihat dulu aspek bahasa yang kita gunakan...seperti surat yang rasullah berikan kepada raja..beliau menggunakan bahasa yang baik,sopan, dan mudah dipahami serta perlu kita perhatikan metode apa yang kita gunakan agar tidak salah sasaran dan siapa (mad'u) yang kita dakwai harus dilihat dulu...agar pap yang kita komunikasikan dapat berjalan dengan efektif.

    BalasHapus
  14. beljar dari apa yang dilakukan Rosulullah saw, dengan kata2 yang lembut beliau mengajak raja heraclius utk masuk islam.
    dan ini bisa kita contoh dalam berdakwah di masyarakat, dngan kata2 yg lembut dan tidak menyakiti hati siapapun yang kita dakwahi.agar apa yang kita sampaikan bisa diterima oleh masyarakat, dan komunikasi kita bisa lebih efektif,..
    Sekian...

    BalasHapus
  15. dalam berdakwah itu dapat dilakukan dengan berbagai cara tapi harus diperhatikan sasaran dan tujuan ya....serta metode yang tepat untuk menyampaikan pesan yang kita maksud supaya pesan dapat tersampaikan dengan efektif.dalam cerita ini nabi mengajak dengan bahasa kalimat yang lembut,langsung,mudah dimengerti,walao dengan sindiran tapi mengena

    BalasHapus
  16. Allah maha besar dengan segala kekuasaanya. termasuk kehendak Allah dalam hal membukakan pintu hidayahNya terhadap setiap umat. tidak menutup kemungkinan seorang ahli kitap sekalipun. tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
    Nabi Muhammmad saw, merupakan satu contoh figur yang luar biasa diakui dalam hal mengkomunikasikan ajaran yang ia bawa bentuk dakwah islam dalam keberhasilan yang luar biasa

    BalasHapus
  17. Assalamu'alaikum wr.wb
    komunikasi memerlukan suatu media yang tepat agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh komunikan.
    sedang pada masa Nabi Muhammad saw media yang dianggap tepat bagi Kaisar Heraclius adalah melalui surat, sedang untuk umat muslim lainnya, Nabi berdakwah secara langsung dan tidak langsung, karena Nabi juga sebagai uswatun khasanah. keberhasilan dakwah ditentukan oleh kemampuan komunikator, media yang digunakan agar dapat diterima komunikan dengan persepsi yang sama, yaitu ajaran Islam melalui Nabi Muhammad saw...
    wassalamu'alaikum wr.wb

    BalasHapus
  18. dakwah zaman kaisar Heraclus menggunakan surat.
    umat islam lainnya dengan secara langsung dan tidak langsung.

    BalasHapus
  19. Prasetyo Wahyu W
    assalamu'alaikum............bahwasanya kita dalam berdakwah harus dengan menggunakan metode dkawh komunikasi yang baik seperti yang di ajarkan Rasulullah SAW dengan sopan, baik dll. Agar dalam menyampaikan komunikasi/ pesan dakwah ke masyarakat harus efektif dan di terima dengan baik oleh masyarakat.
    wasalamu'alaikum..........

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. 26.08.1.1.018
    Assalamu'alaikum......................
    Di agama islam diajarkan tata krama dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, kita harus mencontoh apa yang telah dilakukan oleh rasuullah SAW. di dalam bermasyarakat atau berdakwah harus menggunakan etika tata krama serta perkataanyang tidak menyinggung sang penerima pesan dari kita agar mereka dapat menerima pesan dengan baik
    Wassalamu'alaikum......

    BalasHapus
  22. andi riyanto kpi 08.
    dalam surat tersebur bahwa rosulullah mengajarkan silaturahmi lewat jalan deplomatik,,walaupun demikian tetap tercermin ketegasan,dikarenakan, menyampaikan sesuatu yang benar itu tidak ada keraguan dan ketakutan,,

    BalasHapus